IHSG Gagal Berakhir di Level Resistance

jpnn.com - JAKARTA – Aksi jual ramai sesi kedua menggagalkan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) di awal pekan. IHSG sempat menguat sekitar setengah persen namun akhirnya ditutup turun 9,731 poin (0,19 persen) ke level 5.172,482 dan indeks LQ45 turun 0,914 poin (0,10 persen) ke level 897,402 pada perdagangan Senin (11/5).

Frekuensi transaksi perdagangan hari ini (11/5) 184.123 kali dengan volume 3,804 miliar saham atau Rp 3,153 triliun. Sebanyak 154 saham naik, 148 saham turun, dan, selebihnya stagnan.

Saham-saham berhasil naik dengan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, Indo Tambangraya (ITMG) naik 925 (6,57 persen) ke level 15.000. Astra Agro (AALI) naik 675 (3,18 persen) ke level 21.875. Maskapai Reasuransi (MREI) naik 545 (25,00 persen) ke level 2.725. Tambang Bukit Asam (PTBA) naik 300 (3,11 persen) ke level 9.950.

Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya Multi Prima (LPIN) turun 850 (13,08 persen) menjadi 5.650. Indocement Tunggal (INTP) turun 400 (1,79 persen) menjadi 22.000. Multi Bintang (MLBI) turun 350 (4,09 persen) menjadi 8.200. Duta Pertiwi (DUTI) turun 275 (4,60 persen) menjadi 5.700.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan penurunan di bawah level 5.175 akan memberikan sinyal negatif terhadap pergerakan IHSG berikutnya. Level tersebut merupakan posisi support IHSG pada Jumat pekan kemarin. Kenyataannya IHSG ditutup di bawah level itu.

Indeks Dow Jones Industrial (DJI) di bursa saham Amerika Serikat (AS) menurutnya ditutup di level resistance pada kisaran 18.175 – 18.200 pada akhir pekan kemarin. ”Ini yang membuat pelaku pasar masih sedikit galau. Bursa regional juga tidak terlihat bagus setelah Hang Seng ditutup di bawah posisi open (pembukaan), meski masih di atas high (level tertinggi) hari Jumat,” ujarnya.(jawapos)