IHSG Masih Betah di Zona Merah
jpnn.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah ditutup 0,17 persen dan ditutup di angka 6.200,17 dalam sesi perdagangan Senin (26/3).
Asing mencatat jual bersih (net sell) mencapai Rp 906,58 miliar di seluruh market.
Pelemahan tersebut masih lebih baik karena tidak terlalu dalam bila dibandingkan dengan pelemahan akhir pekan lalu.
Dalam sebulan terakhir, indeks telah melemah 7,16 persen. Faktor ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS hingga yang terbaru.
Yakni perang dagang antara AS dan Tiongkok, menjadi penyebab indeks anjlok berturut-turut.
”Awan gelap tampaknya masih menyelimuti IHSG, masih cenderung berada di zona merah,” kata analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, Senin (26/3).
Meski terjadi pelemahan, menurut dia, angkanya memang terbatas. Beberapa sektor mulai menguat meski tipis.
Misalnya sektor pertambangan, agrobisnis, dan industri dasar. Penguatan itu terlihat dari kembalinya aksi beli para pelaku pasar.
Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah ditutup 0,17 persen dan ditutup di angka 6.200,17 dalam sesi perdagangan Senin (26/3).
- Pasar Merespons Positif Penunjukan Thomas Djiwandono sebagai Wamenkeu
- Rupiah Berfluktuasi, Tim Satgas Sinkronisasi Pemerintahan Turun Tangan
- IHSG Kebagian Untung Atas Hasil Quick Count Prabowo-Gibran
- IHSG 2023 Tetap Optimistis di Tengah Volatilitas Pasar, Ini Kuncinya!
- IHSG Dibuka Menguat, Saham Ini Berpotensi Cuan
- IHSG Hari Ini Menguat Dipicu Rilis Inflasi BPS