IHSG Masih Uptrend, Ini Prediksi Support dan Resistance

jpnn.com - JAKARTA – Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan terus berlanjut. Hal itu akan didukung capital inflow ditambah rilis gross domestic bruto (GDP) positif.
Selain itu, cadangan devisa (cadev) menanjak dan inflasi terjaga menjadi petunjuk stabilitas ekonomi semakin kokoh. Itu kemudian akan memaksa pergerakan indeks perkasa.
“Tanda-tandanya, indeks masih akan melanjutkan apresiasi,” tutur Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta kemarin.
William menjelaskan, indeks akan coba menggapai level resistance pada 5.458. Angka itu, sambung William, potensial bakal dijebol beberapa waktu mendatang. Apalagi, level terbawah masih di kisaran 5.366.
Jadi, sambung William, indeks saat ini masih berada pada jalur uptrend. “Kalau pun terjadi koreksi sehat hendaknya bisa dimanfaatkan sebagai peluang melakukan akumulasi beli,” bebernya.
Sedangkan tim riset Sinarmas Sekuritas punya prediksi berbeda. Mengawali pekan ini, indeks dalam amatan Sinarmas akan bergerak mixed. Dalam fase itu, indeks akan mencoba mengorbit di kisaran support 5.388 dan resistence 5.486.
Kemudian, sejumlah saham bisa jadi bancakan koleksi. Antara lain Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), Summarecon Aguang (SMRA), dan Indofood Sukses Makmur (INDF).
Capital inflow sukses menabalkan indeks menjadi yang terbaik di tingkat global. Jumat akhir pekan lalu, indeks surplus 46,38 poin (0,86 persen) menjadi 5.420. Itu level tertinggi dalam sejarah indeks sepanjang tahun ini.
JAKARTA – Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan terus berlanjut. Hal itu akan didukung capital inflow ditambah rilis
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi