IHSG Rawan Akuisisi Paksa
Selasa, 12 April 2011 – 05:25 WIB
Direktur Investment Banking OSK Nusadana Securities, Mardi Sutanto, menyarankan agar patokan akuisisi sebaiknya bukan pada total aset melainkan ekuitas. ”Jika hanya mengandalkan kepada total aset dan ternyata perusahaan tersebut memiliki utang yang besar, maka total ekuitas si perusahaan itu tidak terlalu signifikan,” tuturnya.
Pada tahun 1998 lalu, saat mata uang USD mengalami kenaikan ratusan kali lipat, mayoritas perusahaan saat itu mengalami penambahan utang secara signifikan dan melebihi ekuitas perusahaan, terutama emiten yang memiliki utang dengan kurs dolar. (far)
JAKARTA - Praktik hostile take over (akuisisi paksa) di arena pasar modal terbuka lebar. Itu menyusul membeludaknya emiten masuk barisan murah (undervalued)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi