IHSG Tak Seburuk 2008
Selasa, 09 Agustus 2011 – 04:44 WIB
Pada 08 Oktober 2008 indeks finis di posisi 1,451.669 setelah terpangkas 168.0520 poin (10,37 persen). Kemudian diikuti pada 06 Oktober 2008 indeks terkoreksi 183.7680 poin (10,20 persen) finis di level 1,648.739. Selanjutnya pada 24 Oktober 2008 2008 indeks turun 92.3400 poin (6,90 persen) finis di posisi 1,244.864. Lalu pada 27 Oktober 2008 indeks tertekan 78.4550 poin (6,30 persen) dan parkir di posisi 1,166.409. Pada 13 November 2008 indeks turun 66.9080 poin (5,04 persen) berlabuh di posisi 1,259.713. Selanjutnya 05 Agustus 2011 indeks tak berkutik setelah turun 200.4430 poin (4,86 persen) ke posisi 3,921.643.
Baca Juga:
Pada 28 Oktober 2008 indeks terduksi 55.0190 poin (4,71 persen) ke level 1,111.390. Kemudian 15 September 2008 indeks finis di posisi 1,719.254 anjlok 84.8080 poin (4,70 persen), pada 17 Oktober 2008 indeks parkir di posisi 1,399.424 turun 63.8270 poin (4,36 persen) dan, pada 06 November 2008 kembali indeks finis di posisi 1,307.897 setelah terkoreksi 58.3780 poin (4,27 persen).
Menilik data itu, sejumlah analis mencoba menanggapi dengan kepala dingin. Mereka mengklaim koreksi itu masih dalam batas toleransi. Artinya, dalam market yang dinamis itu anjloknya indeks bersifat wajar, karena itu bagian dari perkembangan market yang terus menemukan bentuk baru. ”Ini kan hanya bersifat eksternal. Sentimen internal belum tersentuh sejalan dengan membaiknya fundamental ekonomi yang relatif kuat,” ulas David Ferdinandus, pengamat pasar modal di Jakarta, Senin (8/8).
David menyebut kondisi saat ini posisi indeks sudah masuk fase oversold. Selain itu, indeks regional merosot tajam dan memengaruhi gerakan indeks yang sudah sukses mencetak beberapa rekor spektakuler. Kata dia, pelemahan indeks lebih disebabkan faktor eksternal yang melanda bursa-bursa Asia maupun regional.