IHSG Tatap Level Baru
Senin, 21 Februari 2011 – 02:02 WIB
Di lain sisi, indeks bursa regional juga cukup kondusif. Iklim yang mendukung investasi tersebut memberi gamparan soal trik investasi baik jangka menengah dan panjang. Menilik fakta yang ada, investor asing sepertinya akan tetap masuk market dan melakukan pembelian secara besar-besaran. "Kemarin netbuy asing tercacat dikisaran Rp 500 miliar. Dan, hari ini hasrat asing untuk melakukan hal serupa tetap terbuka lebar," tukasnya.
Baca Juga:
Praktis sambung Cece ganjalan satu-satunya bagi laju indeks adalah situasi politik yang bergejolak di Timur Tengah (Timteng). Negara-negara Timteng mempunyai posisi strategis dalam hal suplay minyak. Jika kondisi tidak mendukung, maka pasar juga akan memberi respon beragam atas situasi terkini Timteng.
Tetapi, untuknya berkat diversifikasi portofolio saham yang berada di lantai bursa, kondisi tersebut tidak begitu mengkhawatirkan. "Kalau situasi Timteng bergejolak, maka indeks akan tertolong oleh saham-saham sektor pertambangan dan batubara," jelas Cece.
Karena Cece memerediksi indeks hari ini akan mencoba support 3450 dan resistence 4550. Sejumlah saham unggulam macam PT Astra International (ASII), United Tracktor (UNTR), London Sumatera Plantation (LSIP), Astra Agro Lestari (AALI), BW Plantations (BWPT), PT Bukit Asam (PTBA), Borneo Lumbung Enegry (BORN), Indo Tambangraya Megah (ITMG), PT Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Danamon (BDMN) laik sebagai target koleksi.