IHSG Terpangkas 2,44 Persen
Selasa, 24 Mei 2011 – 01:51 WIB
Berakhirnya kebijakan itu, diyakini akan membuat penguatan kembali mata uang dolar AS yang tertekan akibat menumpuknya uang beredar. Sehingga, disinyalir akan memberi efek terhadap pasar-pasar yang selama ini menjadi tujuan likuiditas berlebih tersebut. “Efek lanjutannya, kemungkinan terjadinya koreksi 5-15 persen dalam 3-6 bulan mendatang,” imbuhnya.
Baca Juga:
Karena itu sebut Nico, manajer investasi asing mulai melakukan penataan portofolio dan bersiap-bersiap keluar sesaat sebelum periode itu berakhir. Penarikan likuiditas itu sudah dimulai sejak bulan Mei. Apalagi indeks sudah disergap titik jenuh beli (overbought) yang membuat investor memilih aksi profit taking (ambil untung).
Dalam jangka pendek, Indeks masih akan bermain pada area 3.700. Namun, dalam jangka menengah, bisa tergelincir hingga level 3.500. “Semua tergantung dari perkembangan global,” ulasnya. “Sebenarnya, ini saat tepat melakukan akumulasi dengan diskon gede-gedean,” lanjut Nico.
Merosotnya indeks tidak lepas dari ambruknya perekonomian global, sejalan rating surat utang Yunani yang diturunkan oleh Fitch sebanyak tiga level menjadi B+. Anjloknya, peringkat Yunani itu langsung direspon dengan pelemahan bursa AS pada akhir pekan lalu.