IHSG Tunggu Skema Baru
Senin, 28 Februari 2011 – 03:03 WIB
JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini diprediksi masih berkonsolidasi. Prediksi itu disampaikan menyusul ekspektasi inflasi Februari yang diperkirakan masih tinggi. Di samping itu, meski ada peluang keluar dari tekanan, nilai transaksi diramalkan masih relatif sepi.
"Bayang-bayang inflasi itu masih menyelimuti investor. Jadi, indeks kemungkinan besar masih belum bisa bergerak lincah," ungkap Viviet S Putri, Analis Anugerah Sekurindo Indah, ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Viviet menyebutkan, indeks kemungkinan besar akan tertolong oleh membaiknya kinerja Astra International (ASII). Di mana Astra sendiri bakal menjadi buruan investor menyusul rencana menggelontorkan dividen senilai Rp 1030 per lembar saham.
Selain itu, ditundanya rencana pencabutan subsidi BBM bisa mengembalikan kepercayaan investor yang juga belum pulih. "Sektor perbankan mungkin juga akan menopang indeks. Saham Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) laik dalam daftar koleksi," imbuhnya.
Di sisi lain dinaikkankannya outlook peringkat utang Indonesia oleh Fitch rating dapat memberikan sentimen positif. Ada kemungkinan dengan kenaikan itu, gerakan indeks tidak terlalu tertekan dengan sentimen negatif dari global market. Tetapi, fakta tersebut masih harus menunggu data-data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). "Kita lihat saja bagaimana data-data ekonomi AS," ulas Jeff Tan, Analis Sinarmas Sekuritas (DH), ketika dihubungi terpisah.