IIF Merilis Data Utang Global, China Pecah Rekor, Sebegini Angkanya
jpnn.com, JAKARTA - Institute of International Finance (IIF) merilis data utang global terkini.
Direktur Penelitian Keberlanjutan IIF Emre Tiftik menyatakan utang global melonjak ke rekor tertinggi baru hampir USD 300 triliun pada kuartal kedua.
Total tingkat utang, yang meliputi utang pemerintah, rumah tangga serta korporasi dan bank, naik USD 4,8 triliun menjadi USD 296 triliun pada akhir Juni.
Angka itu terbentuk setelah sedikit menurun pada kuartal pertama, menjadi USD 36 triliun di atas tingkat sebelum pandemi.
"Jika pinjaman berlanjut pada kecepatan ini, kami memperkirakan utang global akan melebihi 300 triliun dolar AS," kata Emre, Selasa (14/9).
IIF merilis kenaikan tingkat utang adalah yang paling tajam di antara negara-negara emerging-markets, dengan total utang naik USD 3,5 triliun pada kuartal kedua dari tiga bulan sebelumnya.
Angkanya mencapai hampir USD 92 triliun.
Sebagai tanda positif untuk prospek utang, IIF melaporkan penurunan rasio utang terhadap PDB global untuk pertama kalinya sejak pecahnya krisis virus corona.
IIF merilis data utang global terkini. China menjadi sorotan karena naik ke rekor tertinggi.
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Kerja Sama Indonesia-China Mencapai 10 M Dolar AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik