Ijazah Penting
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Dengan gambaran seperti itu jelaslah tidak akan ada produksi massal mobil Esemka. Kalau toh dipaksa dicoba diproduksi secara massal, apakah ada yang membelinya.
Pun kalau misalnya penggugat mobil Esemka itu menang di pengadilan. Bisa dapat apa? Lalu untuk apa?
Paling Anda hanya bisa memaki: lihai sekali Jokowi ini. Dan memang dia lihai. Kalau tidak dia tidak mungkin bisa menjadi presiden negara sebesar Indonesia dua periode plus-plus.
Plus yang satu bisa membuat jagonya menjadi presiden terpilih.
Plus kedua, bisa menjadikan anak sulungnya yang baru berusia 35 tahun menjabat wakil presiden.
Tentu saya tergelitik untuk mewawancarai Boyamin Saiman. Dia ayah penggugat mobil Esemka itu. Dia memang diajak anaknya diskusi soal gugatan itu.
Boyamin menilai manfaat gugatan itu sangat banyak. Misalnya, agar sekolah SMK bisa terdorong lebih maju lagi: harus benar-benar mewujudkan mobil nasional itu. Bahwa tidak bisa lagi memproduksi mobil bensin, bisa saja pindah fokus ke mobil listrik.
Manfaat lainnya, katanya, pejabat publik harus mewujudkan janji politiknya. Kalau gugatan itu diterima mau tidak mau mobil Esemka harus diproduksi.
Apa untungnya terus mempersoalkan asli tidaknya ijazah S-1 Jokowi? Toh, dia sudah bukan presiden lagi? Apakah pula manfaatnya mempersoalkan mobil Esemka?
- Pemuda Muhammadiyah: Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi Sebagai Bentuk Fitnah
- Jokowi: Ini Sudah Jadi Fitnah di Mana-Mana
- Soal Ijazah Jokowi Diduga Palsu, UGM Siap Buka-Bukaan
- Poo Cendana
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar
- Digeruduk Sekelompok Massa, UGM Beberkan Bukti & Mengakui Jokowi sebagai Alumnusnya