Ijazah Penting

Oleh: Dahlan Iskan

Ijazah Penting
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Masih ada manfaat tambahan: agar anaknya itu kian tertarik ke soal hukum. Seperti kakaknya yang kini jadi pengacara di Balikpapan.

Selama ini sang adik lebih tertarik ke bisnis. Siapa tahu, kalau gugatannya berhasil, dia mau kuliah hukum di Universitas Muhammadiyah Solo.

Boyamin setuju dengan pendapat kalau mempersoalkan ijazah S-1 Jokowi tidaklah ada manfaatnya, apalagi syarat untuk jadi calon presiden cukup lulus SMA.

Dia pernah menangani perkara seorang bupati yang dituduh pakai ijazah SMA palsu. Akan tetapi dia sudah telanjur terpilih untuk masa jabatan kedua.

Di masa jabatan pertama itu dia ikut ujian persamaan SMA. Dapat ijazah. Bisa untuk maju periode kedua.

Namun soal pernah pakai ijazah palsu tetap jadi perkara hukum. Dia jadi tersangka. Diadili. Sidang pengadilannya terjadi di akhir masa jabatan periode kedua. Putusan pengadilan: dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman percobaan tiga bulan penjara.

Artinya, dia tidak perlu masuk penjara. Dia juga sudah tidak perlu lagi kehilangan jabatan bupati karena periode keduanya pun sudah berakhir.

Maka kalaupun misalnya ijazah S-1 Jokowi itu palsu tidak ada pengaruhnya apa-apa. Pun seandainya yang palsu itu ijazah SMA. Tetap saja keabsahan Jokowi sebagai presiden tidak terpengaruh.

Apa untungnya terus mempersoalkan asli tidaknya ijazah S-1 Jokowi? Toh, dia sudah bukan presiden lagi? Apakah pula manfaatnya mempersoalkan mobil Esemka?

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News