Ijin Peternakan Babi Bernilai Rp 120 M Ditolak
Usaha untuk melakukan peternakan babi intensif bernilai $ 12 juta (sekitar Rp 120 miliar) di negara bagian New South Wales, yang sebelumnya mendapatkan tentangan kuat, akhirnya ditolak.
Peternakan Blantyre Farms dari kota Young sebelumnya mengajukan perijinan membangun peternakann yang akan memelihara sekitar 25 ribu ekor babi di dekat Harden, sekitar 341 km dari ibukota NSW Sydney.
Dalam masa pengajuan ijin, yang berlangsung selama tiga masa ada sekitar 5 ribu masukan yang diterima, dengan sebagian besar mengajukan keberatan dengan pertimbangan lingkungan.
Rencana itu mengalami titik buntu khtika Otoritas Perlindungan Lingkungan, dan Kantor Lingkungan dan Perlindungan Purbakala mengatakan pembangunan peternakan tersebut mengancam membuat polusi air, tanah dan udara di sana.
Kota praja yang membawahi wilayah tersebut, The Hilltops Council mengadakan pertemuan publik hari Selasa malam untuk mendapatkan input dari masyarakat luas, dimana sekitar 40 orang berbicara mendukung dan menentang rencana peternakan.
Hari Rabu malam, Council secara resmi menolak memberikan ijin.
Salah seorang administratur kota praja tersebut Wendy Tuckerman mengatakan dia tidak memiliki pilihan lain kecuali menolak periijinan.
"Alasannya adalah bawha kami terikat untuk melanjutkan apa yang sudah disebut sebelumnya bahwa persetujuan tidak diberikan oleh badan-badan negara." kata Tuckerman.
Usaha untuk melakukan peternakan babi intensif bernilai $ 12 juta (sekitar Rp 120 miliar) di negara bagian New South Wales, yang sebelumnya mendapatkan tentangan kuat, akhirnya ditolak.
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia