IKA ITS Jakarta Raya Usul Pemerintah Berikan Insentif Mobil Hybrid, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Ketua IKA ITS Jakarta Raya Rifqi Isnanda merespons pemerintah yang memberikan instentif pembelian kendaraan listrik bermotor listrik berbasis baterai (KLBB) di tanah air dan bakal berlaku mulai Senin (20/3) mendatang.
Menurut dia, langkah pemerintah kurang tepat untuk memberikan insentif hanya untuk kendaraan listrik.
Dia menyarankan agar pemerintah juga memberikan instentif untuk mobil berjenis hybrid.
Pasalnya, kata dia, sejumlah pabrikan otomotif di Indonesia berlomba-lomba menghadirkan mobil tersebut.
"Itu bisa menjadi alternatif. Karena saat ini pabrikan Jepang tidak langsung mengeluarkan mobil elektrik. Dia adanya hybrid," kata dia di sela-sela Focus Group Discussion bertema ‘Peran Alumni ITS dalam Memperkuat Energi Keberlanjutan dari Jakarta untuk Indonesia’ di hotel Borobudur Jakarta, Selasa (7/3).
Dia menjelaskan, pabrikan Jepang bukan tidak bisa menghadirkan mobil listrik di Indonesia.
Namun, kata dia, mereka tidak mau menghentikan industri komponennya.
"Kenapa hyrbrid? karena dia tidak mau mematikan industri komponen. Bukannya dia enggak bisa (menghadirkan mobil listrik,red)," tuturnya.
Ketua IKA ITS Jakarta Raya Rifqi Isnanda menyarankan agar pemerintah juga memberikan instentif untuk mobil berjenis hybrid.
- Soal Insentif 3 Persen Untuk Mobil Hybrid, Mitsubishi Berharap Ini
- Pemerintah Telah Menetapkan Insentif PPnBM 3 Persen Untuk Mobil Hybrid
- Suzuki Kembangkan Wagon R Hybrid, Harga di Bawah Rp 150 Juta
- Suzuki Beri Sinyal Tak Akan Hadirkan Jimny dalam Versi Listrik dan Hybrid
- Menko Airlangga Blak-Blakan soal Mobil Hybrid Tanpa Insentif, Oh Ternyata
- Menko Airlangga Sebut Tanpa Insentif Penjualan Mobil Hybrid Tetap Baik