Ikan Hidangan untuk Pejabat, Harga Seekor Bisa Rp 1 Juta
Hanya kapal-kapal seukuran 15 meteran yang bisa ditampung. Itu pun tidak banyak. Pelabuhan tersebut diapit hutan bakau di kanan-kirinya.
Hanya ada satu kali penyeberangan ke Pulau Sedanau dalam sehari, setiap pukul 15.00. Begitu pula sebaliknya, dari Sedanau ke Binjai, setiap pukul 07.30.
Maka, kalau calon penumpang terlambat tiba di pelabuhan, konsekuensinya harus menunggu esok untuk menyeberang.
Feri yang saya tumpangi menuju Pulau Sedanau berisi 33 kursi. Semua terisi. Bahkan, ada sejumlah penumpang yang harus berdiri selama perjalanan karena kehabisan tempat duduk.
Suasana seperti itu, tampaknya, sudah biasa. Mereka lebih baik berdiri daripada harus menunggu esok hari. Yang penting, mereka bisa terangkut ke tujuan.
Kapal berjalan dengan kecepatan sekitar 20 knot laut. Lumayan kencang. Sesekali air memercik ke jendela saat haluan kapal membelah ombak.
Sementara itu, para penumpang dihibur alunan suara merdu Ari Lasso yang membawakan lagu-lagu lawas milik mantan grupnya, Dewa 19.
Tak terasa, sekitar 30 menit kemudian, feri tiba di Pelabuhan Sedanau. Pelabuhan itu ternyata lebih besar daripada Pelabuhan Binjai. Banyak kapal berukuran besar yang sandar.
BUKAN hal yang sulit untuk mencari ikan napoleon. Buktinya, di laut Pulau Sedanau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, ikan ’’istimewa’’
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara