Ikan Hidangan untuk Pejabat, Harga Seekor Bisa Rp 1 Juta
Terlihat pula perahu-perahu pompong, perahu nelayan khas Natuna, yang berseliweran.
Meski begitu, Pulau Sedanau lebih sepi jika dibandingkan dengan Kota Ranai. Penduduknya tak lebih dari 450 kepala keluarga.
Disebut Pulau Sedanau karena posisinya dikitari gunung-gunung di Pulau Tiga dan pulau-pulau kecil lainnya.
Sedanau terkesan seperti kota apung. Banyak rumah yang berada di bibir pantai. Bangunannya berupa rumah panggung. Ada yang berdinding kayu, ada pula yang berdinding batako.
Air laut berwarna hijau kebiruan berada di bawah rumah-rumah itu. Ikan-ikan kecil terlihat berenang dalam gerombolan, menandakan ekosistem di daerah tersebut masih bagus.
Setiba di Sedanau, saya langsung menuju ke penginapan. Di pulau kecil itu, terdapat banyak penginapan. Maklum, sebelum ada larangan ekspor ikan napoleon, pulau tersebut ramai disinggahi kapal asing.
Kapal-kapal dari Hongkong dan Tiongkok rutin datang untuk membeli ikan yang dibesarkan nelayan setempat.
Selain penginapan, di pulau itu terdapat persewaan sepeda motor. Jadi, untuk mengelilingi pulau, cukup dengan sewa motor. Jangan lupa untuk memenuhi BBM-nya. Sebab, tak banyak warung yang menjual bensin eceran.
BUKAN hal yang sulit untuk mencari ikan napoleon. Buktinya, di laut Pulau Sedanau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, ikan ’’istimewa’’
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara