Ikan Sidat Bisa Pancing Wisatawan Jepang ke Indonesia

Ikan Sidat Bisa Pancing Wisatawan Jepang ke Indonesia
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti. Foto: Kemenpar

Hal itu sebagai upaya Kemenpar berperan menjembatani promosi produk-produk olahan ikan sidat melalui promosi di dalam negeri dan luar negeri.

Menurut Esthy, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara penghasil ikan sidat yang cukup besar di dunia.

Namun, masyarakat Indonesia sendiri justru tidak tahu bahkan tidak pernah memanfaatkan ikan sidat untuk konsumsi.

Sebaliknya, di negara luar, seperti Jepang, ikan ini termasuk komoditas yang cukup mahal.

“Indonesia sebenarnya banyak terdapat ikan sidat, tapi masyakarat kita justru tidak ikut menikmati. Oleh karena itu kami mendukung festival ini sebagai edukasi dan bisa berpromosi,” tutur Esthy.

Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo menambahkan, ikan sidat asal Indonesia sudah mendapatkan tempat di Jepang dan beberapa belahan negara di dunia.

Ikan sidat atau yang lebih dikenal dengan nama unagi di Jepang ini bukanlah makanan biasa. Makanan ini termasuk termahal di restoran-restoran Jepang karena kandungan gizinya tinggi.

Kebutuhan dunia akan ikan sidat saat ini 300 ribu ton. Sebanyak 40 persen kebutuhan Jepang. Negara lain yang membutuhkan suplai ikan sidat adalah Taiwan, Tiongkok, Korea Selatan, Australia, New Zealand. Sedangkan jumlah produksi ikan sidat Indonesia masih kurang dari satu persen.

Gabungan Pengusaha Ikan Sidat Indonesia (GAPISI) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Festival Ikan Sidat 2017 di Gedung Smesco, Jalan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News