Ikan Sidat Bisa Pancing Wisatawan Jepang ke Indonesia

Saat ini, Indonesia memiliki peluang besar sebagai negara dengan produktivitas sidat terbesar di dunia.
Di pesisir selatan Sumatera, Jawa dan Sulawesi, masyarakat relatif mudah menemukan sidat.
Di beberapa kabupaten di Jawa Barat dan Sulawesi, beberapa orang telah mampu membudidayakan sidat.
Rendahnya produktivitas sidat tidak lepas dari minimnya jumlah pembudidaya sidat. ulai ukuran glass eel, elver, fingerling, hingga sidat siap konsumsi.
"Dulu dipandang sebelah mata, dulu ditolak pasar dunia karena pencemaran sungai dan cara budidaya yang tidak sesuai menurut konsumen. Kini, dengan pengolahannya yang profesional dan higienis sesuai dengan standar dunia, ikan sidat Indonesia diterima sehingga tempat pengolahan ikan sidat ini bisa dijadikan salah satu kegiatan agenda tour perjalanan wisata," beber Eddy.
Sebagai contoh, Beberapa tempat pengolahan ikan sidat seperti yang dikembangkan Universitas Negeri Sebelas Maret yang bekerja sama dengan beberapa petani plasma di wilayah kabupaten Karanganyar, Klaten, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Banyumas, Blitar dan Banten.
“Ini bisa menjadi atraksi wisata yang menarik buat wisatawan," sambung Eddy.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, berpromosi ke Jepang sangat tepat dengan menggunakan media promosi apa pun.
Gabungan Pengusaha Ikan Sidat Indonesia (GAPISI) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Festival Ikan Sidat 2017 di Gedung Smesco, Jalan
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Backstagers Indonesia Serahkan Manifesto Peta Jalan Industri Event ke Kemenpar
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan
- Wamenpar Ajak Wisatawan Nikmati Wisata Alam di DeLoano Glamping Magelang