IKAPI Anggap RUU Perbukuan Abaikan Nasib Penulis

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Irma Permanasari menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Perbukuan yang saat ini masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) DPR hanya berpihak pada buku-buku proyek pemerintah. Menurutnya, RUU Perbukuan justru tak memberi tempat bagi penulis buku.
"RUU Perbukuan ini belum memfasilitasi penulis buku. Orientasinya lebih kepada buku-buku proyek yang dibuat pemerintah," kata Irma dalam diskusi tentang RUU Perbukuan di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (26/5).
Irma mengatakan, jika RUU Perbukuan itu lolos dan disahkan menjadi undang-undang, maka kondisi riil perbukuan dan penulis buku di tanah air tak akan mengalami perbaikan. Sebab, selama ini penulis buku dalam kondisi sulit.
Irma mencontohkan pajak yang ditagih dua kali kepada penulis setiap naskahnya akan diterbitkan. Pertama saat naskah disetujui untuk diterbitkan, yang kedua ketika sudah jadi buku.
Selain itu, lanjutnya, RUU Perbukuan sama sekali tidak ada memuat regulasi yang mendorong munculnya kedai-kedai buku di kawasan pemukiman. Sehingga buku tidak lagi menjadi barang mewah yang terpajang di toko-toko mewah.
"Mestinya negara harus mendorong agar buku mendapat tempat yang sama dengan produk-produk konsumeris yang berorientasi ke perut. Toko buku hendaknya juga harus ada di samping rumah kita sehingga buku tidak lagi menjadi barang mewah," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Irma Permanasari menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Perbukuan yang saat ini masuk dalam program
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran