Ikatan Pelajar-Mahasiswa Puncak Jaya Desak Klarifikasi Permintaan Maaf Pedemo di Jakpus

Ikatan Pelajar-Mahasiswa Puncak Jaya Desak Klarifikasi Permintaan Maaf Pedemo di Jakpus
Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya (IPMAPUJA) se-Jawa dan Bali. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya (IPMAPUJA) se-Jawa dan Bali Galon Kogoya mendesak para oknum yang diduga mencatut nama organisasinya saat aksi demonstrasi di kawasan Jakarta Pusat untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf.

"Kami, mahasiswa Puncak Jaya, IPMAPUJA se-Jawa dan Bali dan mendesak kepada oknum-oknum yang telah membuat aksi sepihak dengan mengatas namakan mahasiswa Puncak Jaya segera mengklarifikasi dan meminta maaf kepada mahasiswa Puncak Jaya se-Jawa dan Bali mahasiswa se-Indonesia," kata Galon dalam keterangan tertulisnya dikutip, Rabu (14/8).

Galon mewakili mahasiswa lainnya pun menegaskan aksi demonstrasi itu ditunggangi beberapa oknum demi kepentingan politik Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

"Kami, mahasiswa Puncak Jaya menolak dengan tegas pernyataan sikap dalam bentuk aksi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mengatas namakan mahasiswa Puncak Jaya di Jakarta. Kami, mahasiswa Puncak Jaya menilai bahwa aksi tuntutan yang di lakukan oleh oknum-oknum yang mengatas namakan mahasiswa Puncak Jaya adalah adalah aksi makar terhadap Pj Pemerintah Puncak Jaya," ujarnya.

Galon juga mendesak dengan tegas kepada oknum-oknum aparat sipil negara atau politisi daerah agar tidak memanfaatkan dan memfasilitasi status kedudukan mahasiswa yang independent untuk melakukan aksi demonstrasi tersebut, dalam hal-hal yang terkoordinasi secara nasional.

"Kami, mahasiswa Puncak Jaya se-Indonesia mendukung penuh pemerintahan karateker Pj Bupati Puncak Jaya Tumiran dan Pj Sekda Puncak Jaya Yubelina Enumbi melanjutkan kepemimpinan selama masa bakti sampai bupati bupati definitif terpilih," katanya. (rhs/jpnn)

Oknum diduga catut nama organisasi saat aksi demo di Jakpus, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya desak buat klarifikasi permintaan maaf.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News