Ikhlas dan Berlapang Dada Demi Keutuhan NKRI

Chusnul mengaku sempat dendam kesumat dengan para pelaku.
Namun, seiring berjalannya waktu, dia mengaku berusaha belajar ikhlas dan menerima takdir.
Kini, dia merasa lebih lega dan ingin menjalani hidup lebih tenang. Dia juga berharap tidak ada lagi aksi terorisme.
“Dari air kita belajar ketenangan. Dari batu kita belajar kekuatan. Dari tanah kita belajar kehidupan dari kekerasan kita belajar hidup cinta damai. Maka cukuplah jangan ada lagi teror di negara kita. Mari kita jaga keutuhan NKRI tercinta ini,” tutur Chusnul.
Hal serupa diungkapkan korban bom Kedubes Australia Iwan Setiawan.
“Menurut saya ,sebaiknya kita tidak memendam rasa dendam. Mereka (mantan napiter) juga manusia yang punya rasa salah. Mungkin waktu itu mereka khilaf. Kalau mereka minta maaf, saya maafkan. Pesan saya jangan membalas kekerasan dengan kekerasan baru, kalau mereka menebarkan api, kita harus menebarkan air,” ungkap Iwan. (jos/jpnn)
Aksi terorisme yang terjadi di Indonesia meninggalkan luka mendalam bagi para korban dan keluarga.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024