Ikhtiar BRI Kurangi Dampak Negatif Perubahan Iklim
Kenaikan volume transaksi elektronik pada tahun lalu membuat emisi gas rumah kaca yang timbul berkurang, karena nasabah kini tak perlu repot bepergian ke kantor BRI terdekat untuk mendapatkan layanan transaksi keuangan.
Tahun lalu, ada 25,92 juta pengguna layanan elektronik internet banking BRI.
Pada saat yang sama, ada 29,03 juta nasabah yang menggunakan layanan perbankan melalui mobile banking milik BRI.
Jika ditotal, potensi penurunan emisi yang muncul dari digitalisasi BRI mencapai 412.400.385,28 kg CO2 eq per tahun lalu.
Sebagai informasi, BRI merupakan perusahaan pertama yang menerbitkan sustainability bond di Indonesia pada 2019.
Obligasi berwawasan lingkungan dan sosial yang dikeluarkan BRI itu bernilai USD500 juta.
Penerbitan sustainability bond ini membuktikan komitmen BRI untuk semakin memperbesar pembiayaan bagi pelaku usaha yang ramah lingkungan dan berwawasan ESG ke depannya.
“Resiliensi perubahan iklim merupakan salah satu prioritas BRI bersamaan dengan integrasi aspek lingkungan, sosial, tata kelola, dan ekonomi. Dengan komitmen yang dijaga terus menerus, BRI percaya penurunan emisi internal dan nasional akan dapat terwujud sebagai bentuk usaha menghadapi perubahan iklim,” kata Sunarso.
Mengutip Sustainability Report BRI 2020, hingga akhir tahun lalu BRI berhasil menyalurkan 63,9 persen dari total kredit untuk kegiatan usaha berwawasan lingkungan.
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- PT. KSP Aktif Berpartisipasi Membangun Pendidikan Banten
- Pertamina Tegaskan Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan Lewat ZRF Initiative
- Debat Kedua Pilgub Jateng, Andika Soroti Kerusakan Lingkungan