Ikhtiar FKDB Mewujudkan Kampung Tangguh Nusantara

jpnn.com, JAKARTA - Dalam upaya menggerakkan perekonomian rakyat, Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) membentuk gerakan program Kampung Tangguh Nusantara.
Salah satunya terletak di Kelurahan Air Molek I, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Program itu digagas Ayep Zaki, Ketua FKDB. Tak hanya menelurkan gagasan saja, Aa Zaki--demikian dia karib disapa--juga bertindak sebagai pengatur dan donatur utama yang membiayai seluruh kebutuhan pada tahap awal pembangunan.
"Saya sudah berkomitmen untuk dapat menggerakkan perekonomian rakyat di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, karena melalui perekonomian rakyat inilah kesejahteraan dan kemakmuran di Indonesia dapat terwujud," katanya.
Menurut Aa Zaki, ketika datang pertama kali ke Air Molek I, bukanlah tempat yang layak untuk membuka usaha. Ketika itu, Air Molek merupakan hutan belantara tanpa penghuni.
Ia pun memberangkatkan beberapa keluarga prasejahtera dari wilayah Sukabumi untuk diberdayakan di kampung tersebut.
Dengan semangat, Aa Zaki memimpin langsung seluruh aktivitas pembangunan dari mulai pembabatan hutan hingga mendirikan tempat penampungan.
Di lokasi barunya, para keluarga yang didatangkan dari Sukabumi dibina dengan berbagai macam program pemberdayaan, dari mulai keterampilan bertani, dan keterampilan wirausaha.
Dalam upaya menggerakkan perekonomian rakyat, Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) membentuk gerakan program Kampung Tangguh Nusantara.
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular