Ikhtiar FKDB Mewujudkan Kampung Tangguh Nusantara

Ikhtiar FKDB Mewujudkan Kampung Tangguh Nusantara
FKDB saat panen bersama. Foto: dok FKDB

Kemudian keterampilan manajeman, keterampilan administrasi dan beberapa keterampilan lain yang menunjang kepada peningkatan kesejahteraan.

Dia meletakkan dasar-dasar kemakmuran yang menjadi akar pokok kesejahteraan rakyat Indonesia yaitu peningkatan produktivitas masyarakat, dengan fokus mengembangkan program pertanian holtikultura dan pertanian perkebunan yaitu sawit.

"Saya mengajak masyarakat di sana untuk membuka hutan dan menjadikan lahan pertanian. Awalnya memang tak mudah, tapi dengan keyakinan dan kesungguhan kami bisa meraih hasil," ujarnya.

Dijelaskan Aa Zaki, program ini menjadi bagian dari proyek pembangunan ekonomi di berbagai daerah sejak 2005.

Saat itu, program itu dinamakan Karibaja yang merupakan singkatan dari Kalimantan, Riau, Batam, dan Jawa.

Adapun program pembangunan ekonomi itu ditujukan bagi masyarakat yang secara ekonomi mendapat kesulitan akibat persaingan usaha di daerah tempat tinggal asalnya, yang mayoritas berasal dari Jawa Barat.

Mereka kemudian diberdayakan di tempat baru bersama masyarakat setempat dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Kini hutan seluas 21 hektare berubah menjadi Kampung Tangguh Nusantara dengan pertanian produktif yang terdiri dari 18 hektare menjadi kebun sawit dan sisanya pertanian holtikultura.

Dalam upaya menggerakkan perekonomian rakyat, Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) membentuk gerakan program Kampung Tangguh Nusantara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News