Ikhtiar GMRI dan Kiki Syahnakri Dorong Rekonsiliasi demi NKRI
jpnn.com, JAKARTA - Berbagai pihak terus menyuarakan pentingnya rekonsiliasi nasional. Salah satu inisiatif untuk mendorong pemulihan hubungan persaudaraan dan persahabatan itu datang dari Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional (GMRI).
Pendiri GMRI Eko Sriyanto Galgendu menyatakan, pihaknya berencana menggelar Rekonsiliasi Kebangsaan Indonesia pada Senin pekan depan (26/10).
Menurutnya, sejumlah tokoh nasional seperti Menko Polhukam Moh Mahfud MD, Ketua Umum Pimpinan Pusat Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen (Purn) Kiki Syahnakri dan budayawan Jaya Suprana akan hadir pada acara itu.
Eko mengaku sudah berkirim pesan WhatsApp kepada Menko Polhukam Mahfud MD. Jaya Suprana pun ikut melobi Mahfud.
"Kan mereka berteman. Pak Jaya sudah sepakat," kata Eko dalam pertemuan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/10).
Pengusaha kuliner itu menambahkan, para warga keturunan Tionghoa juga akan hadir pada Rekonsiliasi Kebangsaan Indonesia. Menurutnya, Kiki Syahnakri akan mendorong para keturunan Tionghoa bahu-membahu dengan sesama anak bangsa guna mengatasi persoalan kekinian.
"Bapak (Kiki Syahnakri, red) tanggal 26 Oktober memberikan sambutan, memotivasi teman-teman keturunan Tionghoa untuk berani menyatakan sikap dan berbuat," kata Eko.
Lebih lanjut Eko mengatakan, Kiki akan mengobarkan nasionalisme pada acara itu. "Pak Kiki sangat sabar juga untuk menyebarkan virus kebangsaan," kata Eko.
Berbagai pihak terus menyuarakan pentingnya rekonsiliasi nasional demi memulihkan hubungan persaudaraan sesama anak bangsa.
- Menimbang Kisah Ubuntu untuk Rekonsiliasi Politik di Masa Lalu
- Plt Sekjen MPR Siti Fauziah Tekankan Pentingnya Rekonsiliasi Nilai Pancasila Usai Pemilu
- Sandi AMPI Serukan Rekonsiliasi Pascapemilu: Bersatulah demi Indonesia Emas 2045
- Prabowo Bersilaturahmi dengan Sejumlah Tokoh, Pengamat: Bisa Jadi Pemantik Rekonsiliasi Nasional
- Pengamat Dorong Elite Politik Jadikan Momen Idulfitri Menjalin Rekonsiliasi Pasca-Pilpres 2024
- Syafrudin Budiman: Idulfitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Politik