Ikhtiar Kiai Staquf Kampanyekan Islam Ala NU di Ibu Kota Uni Eropa
jpnn.com, BRUSSEL - Katib Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf melanjutkan lawatannya di Eropa. Setelah mengunjungi Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu melawat ke Brussel, Belgia.
Di ibu kota Uni Eropa itu Kiai Staquf bertemu dengan Sekretaris Jenderal European People's Party (EPP) Antonio Isturiz, Jumat (27/9). Jurnalis senior yang juga penulis Arif Afandi turut mendampingi Kiai Staquf dalam pertemuan dengan anggota Parlemen Eropa asal Spanyol itu.
Isturiz juga menjabat sebagai sekretaris eksekutif Centrist Democratic International (CDI), sebuah koalisi koalisi internasional yang terdiri dari lebih dari 150 partai politik besar di dunia. Pada November 2018, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi menjadi bagian CDI.
Kiai Staquf dalam kapasitasnya sebagai Duta PKB menemui Isturiz untuk mengampanyekan Islam ala NU. Dalam pertemuan itu, putra pendiri PKB KH Cholil Bisri tersebut menyerahkan dokumen hasil Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU 2019 yang telah diadopsi PKB.
“Semoga hasil Munas Alim Ulama NU di Banjar bisa diadopsi CDI,” ujar Kiai Staqif melalui siaran pers ke media, Sabtu (28/0). Sebelumnya Kiai Staquf juga telah menyerahkan dokumen serupa kepada Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (25/9).
Menurut Kiat Staquf, pertemuannya dengan Isturiz juga untuk berkoordinasi agar hasil Munas Alim Ulama NU 2019 bisa menjadi Resolusi CDI. “Koordinasi ini penting untuk membangun bersama strategi tindak lanjut atas hasil munas," tuturnya.
Lebih lanjut Kiai Staqif mengatakan, dirinya dalam pertemuan itu juga menyinggung soal wacana tentang radikalisme yang menjadi ruwet karena bercampur aduk dengan islamofobia, konflik antar-identitas, polarisasi politik dan isu lainnya. Akibatnya, pemerintah di banyak negara kesulitan mengatasinya.
Karena itu Kiai Staquf mendorong CDI mengadopsi pandangan-pandangan NU dalam mendekati persoalan radikalisme. Menurutnya, radikalisme sudah menjadi isu global.
Katib Am PBNU KH Yahya Ch Staquf mengunjungui Brussels, Belgia untuk menemui tokoh penting di parlemen Uni Eropa guna mengampanyekan hasil Munas Alim Ulama NU 2019.
- Indonesia Menang di WTO, Ada Titik Terang Persoalan Kelapa Sawit
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- PBNU Cari Investor untuk Bisa Bayar Biaya Besar Reklamasi Tambang
- Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak
- Gus Yahya Ingin PBNU Berkontribusi dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis