Ikhtiar PANDI Mendigitalisasi Aksara Nusantara ke Dalam Format IDN
jpnn.com, JAKARTA - Ikhtiar Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mendigitalisasi Aksara Nusantara ke dalam format internationalize domain name (IDN), yang bisa diakses dan dipergunakan di internet mendapat dukungan berbagai pihak.
IDN merupakan nama domain untuk bahasa lokal atau aksara tiap daerah/Negara.
Nama domain ini bersifat khusus, karena tidak menggunakan huruf latin dengan karakter selain a, b…, z; 0, 1,…, 9; dan "-" yang merupakan kode dari American Standard Code for Information Interchange (ASCII).
Kode ASCII mewakili teks dalam komputer, peralatan telekomunikasi, dan perangkat lainnya, singkatnya berupa huruf dan angka yang biasa dipergunakan sehari-hari.
Kebanyakan skema pengkodean karakter modern didasarkan pada ASCII, meskipun mereka mendukung banyak karakter tambahan.
Saat ini internet diakses oleh lebih banyak orang yang tidak menggunakan bahasa dan skrip latin, ketimbang aksara daerahnya.
Artinya mereka sulit mengenali karakter ASCII dan mereproduksinya pada keyboard atau menggunakan perangkat lunak untuk masuk ke alamat situs web di browser.
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan keberadaan IDN di era digitalisasi saat ini dirasa penting, mengingat pertumbuhan pengguna internet dunia yang makin pesat, ditambah masyarakat internet terbiasa memakai huruf latin untuk menulis ataupun mengetik.
PANDI terus berusaha mendigitalisasi Aksara Nusantara ke dalam format internationalize domain name (IDN).
- Kiprah 18 Tahun PANDI: Membangun Ekosistem Digital Indonesia
- PANDI Mengeklaim Jalankan Tata Kelola Domain .id Secara Transparan dan Bertanggung Jawab
- Ada Dugaan Praktik Bisnis Pengelolaan Nama Domain, Pendiri PANDI Angkat Bicara
- Eksistensi .id Kian Menguat, Pandi Akan Lakukan Riset Nama Domain di Indonesia
- Luncurkan IDChain & Aplikasi E.id, Pandi: Ini Kunci Indonesia Berdaulat Digital
- Sepanjang 2023, Pandi Sebut Jumlah Nama Domain .id Memelesat, Tertinggi di ASEAN