Ikhtiar PANDI Mendigitalisasi Aksara Nusantara ke Dalam Format IDN
Bukan tidak mungkin ke depan aksara daerah di Indonesia akan punah.
"Kalau di Indonesia, karena bahasa utamanya menggunakan tulisan latin, makanya bahasa atau tulisan asli ibu yang jadi warisan nusatara makin hilang," ungkapnya.
Yudho merasa perlu membuat sebuah wadah agar bahasa ibu bisa terus dituturkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
"PANDI berkomitmen penuh pada pelestarian aksara daerah, maka dari itu kami sedang membuat program khusus bertajuk Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara. Dari program tersebut diharapkan bisa melestarikan aksara nusatara yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat sekarang," katanya.
Menurut Yudho, program ini mendapat dukungan penuh dari UNESCO dalam kaitannya terhadap pelestarian budaya.
Momen ini dirasa tepat sebagai indikator peluncuran program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara sekaligus inisiasi bersama antara PANDI dan UNESCO perihal kerja sama.
“Secara resmi kami akan melakukan Grand Launching program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara serta peresmian Inisiasi Bersama Kerjasama antara PANDI dan UNESCO tanggal 12 Desember 2020 di Jakarta,” terang Yudho.
PANDI melakukan berbagai upaya digitalisasi aksara nusantara dibantu oleh beberapa komunitas pegiat aksara, lembaga akademis dan non akademis juga lembaga pemerintahan.
PANDI terus berusaha mendigitalisasi Aksara Nusantara ke dalam format internationalize domain name (IDN).
- Kiprah 18 Tahun PANDI: Membangun Ekosistem Digital Indonesia
- PANDI Mengeklaim Jalankan Tata Kelola Domain .id Secara Transparan dan Bertanggung Jawab
- Ada Dugaan Praktik Bisnis Pengelolaan Nama Domain, Pendiri PANDI Angkat Bicara
- Eksistensi .id Kian Menguat, Pandi Akan Lakukan Riset Nama Domain di Indonesia
- Luncurkan IDChain & Aplikasi E.id, Pandi: Ini Kunci Indonesia Berdaulat Digital
- Sepanjang 2023, Pandi Sebut Jumlah Nama Domain .id Memelesat, Tertinggi di ASEAN