Ikhwanul Muslimin Bisa Menang Lagi
Pemilu Putaran Kedua di Mesir, Partai Islam Diramal Berjaya
Kamis, 15 Desember 2011 – 13:31 WIB
Ikhwanul Muslimin berharap bisa menuai lebih banyak dukungan. Mereka berjanji akan membentuk koalisi luas yang tak hanya melibatkan front (kelompok) Islam, namun juga kelompok lainnya. Sebab, tugas utama parlemen yang terbentuk lewat pemilu itu adalah menyusun konstitusi baru. Alhasil, Ikhwanul Muslimin merasa perlu melibatkan semua pihak. Termasuk, kubu nasionalis dan liberal.
Selain itu, mereka berusaha menepis anggapan miring rakyat soal partainya. Sebagai partai yang selalu berada pada kubu oposisi saat era Mubarak, Ikhwanul Muslimin dianggap oleh sebagian rakyat Mesir terlalu radikal. Karena itu, kemenangan Ikhwanul Muslimin pada pemilu putaran pertama sempat memunculkan kekhawatiran di masyarakat. Warga cemas Ikhwanul Muslimin akan menjadikan Mesir sebagai negara agama yang berpedoman pada syariat Islam.
"Kami tak akan memimpin Mesir sendirian. Parlemen akan melibatkan semua warna pelangi (seluruh perwakilan politik) yang punya tujuan yang sama dan berjalan pada satu jalur," tegas Mohamed Badie, pemimpin Ikhwanul Muslimin, dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta Mesir.
Pernyataan itu sengaja disampaikannya jelang pemilu kemarin untuk menjaring lebih banyak suara. Ikhwanul Muslimin juga berharap pemilu putaran kedua ini bisa memberikan hasil yang lebih signifikan.
KAIRO - Putaran kedua pemilu legislatif (parlemen) di Mesir berlangsung kemarin (14/12). Sekitar 18,8 juta dari 81 juta warga berhak memberikan suara
BERITA TERKAIT
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara