Ikhwanul Muslimin Tolak Tawaran Mubarak
Sabtu, 05 Februari 2011 – 06:36 WIB
KAIRO - Ikhwanul Muslimin menegaskan bahwa mereka hanya siap berpartisipasi dalam pembicaraan soal pemerintahan transisi setelah Mubarak mundur. "Kami berdiri bersama semua kekuatan politik yang mendukung dialog dengan siapapun yang berminat mengimplementasikan reformasi di negeri ini. Tetapi, itu hanya terjadi setelah berakhirnya atau jatuhnya rezim tiran yang korup dan tidak adil saat ini," tegas pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie. Sebuah spanduk berukuran besar juga memuat tulisan dalam bahasa Inggris, sebagaimana yang biasa ditayangkan saluran televisi internasional. "Game over (permainan sudah berakhir)," bunyi tulisan itu.
Sikap ngotot Mubarak tersebut memancing reaksi dari demonstran. Puluhan ribu orang dari berbagai kelompok, sekuler dan religius, serta lapisan sosial masyarakat kembali berkumpul di Lapangan Tahrir.
Baca Juga:
"Hari ini adalah hari terakhir. Hari ini merupakan hari terakhir (bagi Mubarak)," teriak pengunjuk rasa. Lagu-lagu Arab juga terdengar dari penegras suara. Helikopter militer mengawasi dari udara. Ambulans juga disiagakan.
Baca Juga:
KAIRO - Ikhwanul Muslimin menegaskan bahwa mereka hanya siap berpartisipasi dalam pembicaraan soal pemerintahan transisi setelah Mubarak mundur.
BERITA TERKAIT
- Kebakaran Hutan di California Sudah Renggut 24 Nyawa
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik