Iklan Demokrat Dinilai Tak Mendidik

Iklan Demokrat Dinilai Tak Mendidik
Iklan Demokrat Dinilai Tak Mendidik
JAKARTA - Iklan Partai Demokrat yang memuji langkah pemerintahan SBY menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini menuai kritik. Secara intelektual, iklan tersebut dinilai tidak mendidik.

jpnn.com - Pengamat politik dari Charta Politika Bima Arya berpendapat kenapa ketika BBM naik dijelaskan latar belakang secara internasional, tapi ketika diturunkan justru sama sekali tidak dijelaskan latar belakangnya.

Dijelaskan, sebuah iklan itu harus memenuhi tiga aspek, yakni kreativitas, realitas, dan intelektualitas. Untuk kreativitas, kata dia, sebuah iklan harus bisa memberikan pengalaman baru dan menyodorkan prestasi yang dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang. Sebuah iklan juga harus menunjukkan realitas politiknya.
''Tapi, saya melihat Partai Demokrat mengklaim bahwa penurunan harga BBM itu merupakan hasil pencapaian dia, padahal secara realitasnya kan tidak demikian. Karena, pemerintahan ini kan dibangun atas dasar koalisi,'' ungkapnya.

Karenanya, ke depan setiap parpol yang ingin memasang iklan apa saja, setidaknya harus dapat mencerahkan dan mendidik rakyat. Jangan kemudian iklan itu dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, seoal-olah partainya yang paling hebat dan paling baik.(sid/JPNN)



JAKARTA - Iklan Partai Demokrat yang memuji langkah pemerintahan SBY menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini menuai kritik. Secara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News