Iklan Pelecehan TKI Muncul Saat Jokowi Hendak ke Malaysia
jpnn.com - IKLAN yang tersebar di Malaysia yang isinya membandingkan bahwa robot rumah tangga Robovac lebih baik dibanding tenaga kerja asal Indonesia membuat resah banyak pihak. Iklan bernada menghina tersebut muncul hanya beberapa hari sebelum Presiden Joko Widodo hendak melakukan lawatan ke Malaysia.
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir berharap hal itu tidak memengaruhi agenda tersebut. ”Yang perlu ditekankan itu adalah gimmick perusahaan swasta, bukan keputusan pemerintah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid melihat peristiwa tersebut dalam perspektif lain.
”Kalau memang tak butuh TKI, ya silakan dipulangkan saja. Kalau melihat masyarakat Malaysia yang mempekerjakan TKI, ya silakan disanksi,” tegasnya. Nusron menuntut pemerintah Malaysia meminta maaf dan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang mengeluarkan iklan itu.
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah. Menurut dia, Presiden Jokowi harus mengemukakan masalah tersebut pada saat lawatan. Sebab, hal itu secara tidak langsung membuktikan stigma TKI yang sangat rendah oleh masyarakat Malaysia. ”Indonesia harus marah dan protes soal isu ini,” ajaknya. (bil/ang)
IKLAN yang tersebar di Malaysia yang isinya membandingkan bahwa robot rumah tangga Robovac lebih baik dibanding tenaga kerja asal Indonesia membuat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?