Iklan Politik Anti-Impor Dianggap Lebih Kreatif

Iklan Politik Anti-Impor Dianggap Lebih Kreatif
Iklan Politik Anti-Impor Dianggap Lebih Kreatif

jpnn.com - JAKARTA - Iklan politik Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menuai pujian. Iklan yang menyorot ketidakseriusan pemerintah  mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan dianggap punya nilai kreativitas yang tinggi.

"Ini bukan sindiran, tapi memang realita. Sebenarnya masih banyak yang impor. Tapi perlu disikapi ini bagian dari kedaulatan pangan yang harus dijalankan," kata pengamat periklanan, Iman Brotoseno saat dihubungi di Jakarta, Kamis (13/3).

Dalam iklan berdurasi sekira 60 detik itu digambarkan bahwa bahan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagian besar didatangkan dari luar negeri. Seperti Jagung dari India, Beras dari Vietnam, dan bahan pokok lainnya. Termasuk daging yang juga diimpor dari negara tetangga.

Menurut Iman, iklan tersebut mencerminkan kondisi bangsa saat ini. Dimana kondisi ekonomi Indonesia masih sangat terpuruk, termasuk nasib para petani bahan pokok yang berpenghasilan kecil.

Masih menurut Iman, iklan tersebut juga sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa yang menginginkan adanya kedaulatan pangan, tanpa ada campur tangan negara lain untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat.
 
"PDI Perjuangan kan mengacu pada Bung Karno. Jadi sebenarnya itu memang sudah selaras dengan kondisi negeri ini. Iklan itu cerminan dari kondisi bangsa, kenyataan," ujarnya. (awa/jpnn)


JAKARTA - Iklan politik Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menuai pujian. Iklan yang menyorot ketidakseriusan pemerintah  mewujudkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News