Iklan Politik di Televisi Tak Terlalu Berpengaruh
jpnn.com - JAKARTA - Sering melihat iklan politik Golkar, Hanura dan Gerindra di televisi? Ternyata, iklan itu tak efektif mendongkrak tingkat keterpilihan (elektabilitas) ketiga partai itu.
Kesimpulan itu diperoleh dari hasil survei Charta Politika yang dilakukan 1-8 Maret lalu dengan melibatkan 1200 responden berusia 17 tahun ke atas. Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan bahwa televisi masih menjadi sumber informasi utama bagi responden. Bahkan, 90,9 persen responden mengetahui nama-nama calon presiden dari televisi.
Dalam rilis hasil survei Charta Politika di Jakarta, Rabu (26/3) Yunarto mengatakan, kuatnya pengaruh televisi menyebabkan semua partai beriklan melalui layar kaca. Dari survei itu diketahui bahwa 87,4 persen responden mengaku pernah melihat iklan partai Golkar, 87,2 responden pernah lihat iklan Gerindra dan 78,3 responden pernah melihat iklan Hanura.
"Iklan Aburizal Bakrie (Golkar, red) paling sering dilihat responden di televisi dibanding capres lainnya, yaitu 35,2 persen. Disusul Wiranto 24,6 persen dan Prabowo Subianto 17,7 persen,” kata Yunarto.
Namun apa semua responden yang melihat iklan partai dan capres itu di televisi memilihnya? Jawabnya tidak. Sebab, dari 87,4 persen responden yang pernah melihat iklan partai Golkar ternyata hanya 17,25 persen yang memilih partai pimpinan Aburizal Bakrie itu, sedangkan 21,1 persen lainnya memilih PDIP.
Demikian pula dengan Gerindra. Meski 87,2 persen responden yang pernah melihat iklan Gerindra, namun hanya 12,7 persen saja yang memilih partai binaan Prabowo Subianto itu. Sedangkan 21,2 persen lainnya memilih PDIP.
Sementara dari 67,4 persen responden yang pernah melihat iklan PDIP, yang tetap memilih partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu adalah 21,1 persen.
Untuk Hanura, Charta Politika mencatat ada 78,3 persen responden yang pernah melihat iklan partai pimpinan Hanura itu. Namun, hanya 5,9 persen responden saja yang tetap memilih Hanura. Sedangkan 20,5 persen responden yang pernah melihat iklan Hanura justru melihat PDIP.
JAKARTA - Sering melihat iklan politik Golkar, Hanura dan Gerindra di televisi? Ternyata, iklan itu tak efektif mendongkrak tingkat keterpilihan
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Polisi Tangkap 2 Tersangka Kasus Suap Pembangunan TPT Bronjong Dinas LH Cilegon
- Soal Label BPA, Asosiasi Depot Air Minum Minta Semua Pihak Bersaing Secara Sehat
- Kapolri & Menteri ATR Sepakat Kerja Sama Berantas Mafia Tanah Tanpa Toleransi
- Seskab Teddy & Menlu Sugiono Dampingi Presiden Kunjungan ke Lima Negara
- Dorong Kemandirian Farmasi Nasional, Fitofarmaka Harus Masuk JKN