Iklan Politik Obama Hebohkan Pekan Terakhir Kampanye
Cetak Sejarah, Tayang di 7 Stasiun TV
Jumat, 31 Oktober 2008 – 01:54 WIB
WASHINGTON – Pekan terakhir kampanye pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dihebohkan iklan politik kandidat Partai Demokrat, Barack Obama. Rabu malam waktu setempat (kemarin WIB), kampanye audio visual selama 30 menit itu ditayangkan serentak di tujuh stasiun TV.
Demi tayang pada jam utama (primetime), kubu Obama harus mengeluarkan dana sekitar USD 1 juta (Rp 10,6 miliar) per stasiun TV. ”Ini bukti bahwa dana kampanye Obama lebih banyak dibanding waktu iklan yang tersisa,” kata Evan Tracey, direktur Campaign Media Analysis Group. Menurut dia, strategi kampanye yang ditempuh senator 47 tahun tersebut cukup cerdik.
”Ide brilian dari iklan politik ini adalah Obama akan menjadi buah bibir dalam tiap tayangan berita 24 jam berikutnya,” tandas Tracey. Jadi, bukan iklan politik yang digarap berminggu-minggu itu yang menjadi sasaran utama politikus keturunan Kenya tersebut. Melainkan, dampak ikutannya. ”Ini (iklan politik Obama) sama saja memasukkan (John) McCain ke dalam ruangan dan mengambil seluruh oksigen di dalamnya,” imbuh Tracey.
Lebih lanjut, analis kampanye itu mengatakan bahwa belum pernah ada capres yang mengemas kampanyenya dalam iklan politik seheboh Obama. ”Ross Perot pernah melakukan hal yang hampir sama pada 1992. Tapi, tidak diluncurkan pada masa-masa menjelang hari H seperti saat ini,” paparnya. Dia menegaskan, iklan politik seperti yang diluncurkan Obama, termasuk timing dan cost-nya, baru yang pertama di AS.
WASHINGTON – Pekan terakhir kampanye pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dihebohkan iklan politik kandidat Partai Demokrat, Barack
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer