Iklan 'Sekolah Gratis' Dinilai Berlebihan

Iklan 'Sekolah Gratis' Dinilai Berlebihan
CERDASKAN BANGSA- Pakar Pendidikan Arief Rahman mengkritisi Iklan Pendidikan Gratis yang dinilai berlebihan.
JAKARTA- Penayangan iklan layanan masyarakat berisi sekolah gratis dari Departemen Pendidikan Nasional dinilai terlalu berlebihan dan mubazir. Pasalnya, iklan yang ditayangkan beberapa stasiun televisi itu dinilai sudah berlebihan dan memakan anggaran biaya pendidikan yang terlalu tinggi.

Penilaian ini disampaikan Pakar Pendidikan Profesor DR H Arief Rahman MPd saat ditanya wartawan usai acara Satu Hati Cerdaskan Bangsa, Gerakan Bangsa untuk Peduli Terhadap Kemajuan Pendididikan di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (01/6).

Menurut Arief, menayangkan iklan sekolah gratis boleh-boleh saja sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Hanya saja, beber dia, penayangan tersebut juga harus efektif dan efisien. “Jangan bertubi-tubi. Sebab kalau berlebihan akan lebih baik jika dananya digunakan untuk program pendidikan yang sebenarnya,” kata Arief lagi.

Ketika ditanya anggaran 20 persen dalam APBN yang diprogramkan pemerintah cukup memadai memajukan pendidikan, Arief Rahman menuturkan bahwa berapapun jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah tidak akan mampu mengangkat pendidikan di Indonesia jika tidak menyangkut tiga hal, yaitu kualitas, keadilan dan efesiensi.

JAKARTA- Penayangan iklan layanan masyarakat berisi sekolah gratis dari Departemen Pendidikan Nasional dinilai terlalu berlebihan dan mubazir. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News