IKN Nusantara Bakal Jadi Percontohan Karena Terapkan Forest City
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Sosiologi Kota Prof Gumilar Rusliwa Somantri menyoroti pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
Dia menilai pemindahan IKN itu sebagai keputusan politik negara yang sangat visioner dan strategis.
“Secara sosiologis kebijakan ini berati menggeser titik berat pembangunan dari Jawa sentris ke Nusantara sentris,” ujar Prof Gumilar saat dihubungi, Selasa (15/2).
Gumilar menyebut saat ini Pulau Jawa sudah memiliki 156 juta penduduk dengan daya dukung ruang terbatas.
Sehingga, dengan adanya IKN Nusantara diharapkan bisa membuat pemerataan penduduk tercipta secara produktif.
“Kaltim sendiri penduduknya lima juta jiwa, padahal luas wilayahnya sama dengan Pulau Jawa ditambah Madura dan Bali. Dengan pindahnya IKN diharapkan pemerataan penduduk terjadi secara alamiah,” terang dia.
Gumilar menyebut rencana pemindahan IKN sudah sering diwacanakan sejak 1960 hingga era reformasi. Namun hal itu baru ditindaklanjuti dengan Undang-Undang (UU) di masa sekarang.
“Proses pembuatan UU IKN pun sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bahkan telah melalui pembahasan dan masukan para akademisi, serta perdebatan di DPR,” jelasnya.
Pengamat menilai IKN Nusantara bakal menjadi percontohan karena menerapkan forest city.
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Prabowo Lantik Pak Basuki Sebagai Kepala Otorita IKN
- Prabowo Beri Tugas Khusus untuk Basuki Hadimuljono
- Menhum Sebut Jakarta Masih Tetap Ibu Kota Negara, Pindah ke IKN Kapan?
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- SIG Tangkap Peluang Pertumbuhan Industri Semen dari Program 3 Juta Rumah