IKN Nusantara jadi Magnet Investasi Negara Peserta BIMP-EAGA

Sayid mengatakan bahwa IKN mempunyai prioritas dalam pembangunannya yang tentu akan dilakukan oleh orang lokal.
Namun, apabila orang lokal tidak memiliki kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan juga finansial, maka para negara di BIMP-EAGA akan mendukungnya.
Dia juga mengatakan dalam membangun IKN tentu akan memerlukan rantai pasok yang besar seperti pasir, batu, semen.
Dalam hal itu, Sabah dan Sarawak menawarkan suatu kebutuhan untuk pembangunan tersebut berupa batu kuari yang mungkin tidak terdapat di Kalimantan.
"Mungkin kebutuhan semen akan dipenuhi penduduk lokal, tetapi bagaimana dengan batu kuari, apakah Kalimantan bisa memenuhi itu. Oleh karena itu, teman-teman di Sabah menawarkan itu," ujarnya.
BEBC Brunei Chairman Pengiran Haji Haris Duraman mengatakan bahwa forum ini merupakan pijakan untuk merumuskan nilai-nilai yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama.
"Alhamdulillah dalam usaha rumusan tadi, terdapat perkara-perkara yang dibangkitkan untuk memajukan kembali. Mudah-mudahan mendapat kejayaan dalam Senior Official’s Meeting (SOM). Tentang masalah ataupun perkara-perkara yang berbangkit, mudah-mudahan mendapatkan persetujuan," katanya. (antara/jpnn)
IKN Nusantara akan menjadi magnet investasi bagi negara-negara peserta BIMP-EAGA. IKN yang mengusung lingkungan hijau bakal menjadi daya tarik tersendiri.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- DPR & MenPAN-RB Fokus Pemindahan ASN ke IKN, Honorer Kecewa
- Kemendagri Beber Alasan Penunjukan Balikpapan Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Otda 2025
- LG Batal Investasi Baterai EV di RI, Prabowo Yakin Ada Investasi Negara Lain