IKN Pelit

Oleh: Dahlan Iskan

IKN Pelit
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pagi-pagi suka olahraga di halaman sampingnya. Atau di taman di pinggir sungainya. Atau, kalau hujan, di dalam gym-nya yang luas dan alat-alatnya sangat lengkap.

Saya tidak pernah menggunakan alat-alat itu. Saya pilih di sela-selanya: untuk tetap senam dansa. Dengan lagu dari speaker Xiaomi yang paling mungil.

Di depan lobi hotel ini, di sebelah pintu masuk, kini ada pemandangan baru: seperti lemari kaca berisi kotak-kotak. Berpintu. Bernomor. Ada barcode di tengahnya. Sebelum Covid tidak ada barang itu.

Ternyata itulah boks untuk tempat pengantaran barang yang dibeli secara online. Tamu hotel sering beli makanan dari luar.

Pengantar makanan/barang langsung ke depan lemari kaca itu: memindai barcode. Lalu salah satu kotak terbuka. Makanan/barang dimasukkan di situ. Ditutup.

Tak lama kemudian tamu hotel datang. Ia/dia memindai barcode yang sama. Kotak terbuka. Diambillah barang titipan tersebut. Simpel.

Paginya, setelah olahraga, saya bikin video untuk IG. Ini bisa ditiru di Indonesia. Praktis.

Di Nanchang begitu sulit mempertahankan berat badan. Jamuan makan tidak hanya malam. Menunya selalu lebih dari 20 macam. Enak semua.

Beda Xiong An dengan IKN Nusantara: kota baru ini hanya sekitar 100 km dari Beijing. Di sekitar Cirebon –kalau di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News