IKN Portal

Oleh: Dahlan Iskan

IKN Portal
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Pinggir hutan ini harus dijaga. Jangan sampai dijarah rumah liar atau kaki lima," kata saya dalam hati.

Biasanya, kalau lalu-lintas sudah ramai kelak, pinggir jalan seperti ini menjadi tidak indah lagi. Dan tidak ada yang peduli untuk mengamankannya.

Saya menikmati perjalanan di tengah hutan ini. Bayangan saya, seperti itulah sepanjang jalan menuju IKN. Hutan. Hutan. Hutan. Rindang. Rindang. Rindang.

Ups... tidak.

Hanya sekitar 20 menit yang seperti itu. Setelahnya, mulailah terlihat rumah kayu di pinggir jalan. Lalu warung. Syukurlah tidak banyak. Hanya terlihat satu menit sekali. Tidak sampai merusak suasana teduh di dalam hutan.

Saya pun kembali salah duga. Kian ke dalam ternyata kian ramai. Mulailah terlihat kampung kecil. Rumah-rumah kayu. Kian lama kian banyak kampung. Kian besar. Kian padat. Kian ramai.

Lalu terlihat gerbang sederhana. Itulah gerbang masuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Saking sederhananya sampai hanya seperti gerbang kampung.

Ini tanda-tanda kurang baik.

YEEEIIIII.... akhirnya saya tiba di Titik Nol Indonesia. Di ibu kota negara yang baru: Nusantara. Di pedalaman Kaltim itu. Ups... tidak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News