IKN Sarung

Oleh: Dahlan Iskan

IKN Sarung
Dahlan Iskan di lokasi IKN Nusantara. Foto: Disway

Dengan tidak mendekat saya justru bersyukur: tidak perlu tahu apakah  ada tanaman yang mati. Atau yang tumbuh malas-malasan.

Saya tidak bisa membayangkan besarnya isu politik yang akan muncul: kalau yang mati itu yang ditanam oleh gubernur yang lagi dicintai sekaligus dibenci.

Menurut pengamatan saya, dari jauh, semua bibit itu tumbuh dengan baik. Beberapa di antaranya masih dilindungi jaring hitam untuk mengurangi sengatan matahari IKN Nusantara.

Dari kejauhan itu saya melihat mayoritas seperti tanaman durian. Atau itu hanya halu saya saja. Yang sudah sebulan tidak punya kesempatan makan durian. Dan baru kemarin, ketika di Singapura ini, saya makan durian.

Hemmm, durian! Akan ada durian IKN dari Jambi. Kalau tidak salah.

Penanda Titik Nol itu sendiri, Anda sudah tahu: patok beton di tengah plaza kecil. Patok pendek. Tidak sampai setengah meter.

Di plaza inilah, hari itu, seluruh gubernur menyerahkan oleh-oleh khusus kepada Presiden Jokowi: tanah dan air dari provinsi masing-masing. Untuk dicampur ke dalam satu bejana besar. Menjadi oplosan tanah-air Indonesia.

Bejana itu sendiri tidak lagi di plaza itu. Ia sudah dipindahkan ke lokasi sekitar 25 meter dari situ. Sudah ditanam. Dengan penanda seperti beton segi empat. Dua x dua meter. Setinggi setengah meter dari tanah.

Matahari sudah kian tinggi. Sudah waktunya saya ke Titik Nol IKN Nusantara. Jaraknya hanya sekitar 3 menit bermobil dari Bukit Sarung Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News