Ikon Demokrasi Itu Sebut Tak Ada Genosida Rohingya
jpnn.com, MYANMAR - Aung San Suu Kyi akhirnya berkomentar tentang situasi etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Untuk kali pertama sejak krisis sektarian itu menuai sorotan dunia, sang ikon demokrasi buka suara.
Dia tegas membantah tudingan genosida atau pembunuhan masal terhadap ras tertentu yang dialamatkan masyarakat global pada pemerintahannya.
”Saya rasa tidak pernah ada genosida yang dimaksud. Istilah genosida juga rasanya berlebihan untuk mendeskripsikan apa yang sebenarnya terjadi,” ungkap perempuan 71 tahun tersebut saat diwawancarai BBC.
Rekaman wawancara yang memperlihatkan Suu Kyi dalam balutan kain dan baju tradisional Myanmar tersebut ditayangkan pada Rabu (5/4).
Kepada BBC, Suu Kyi menyatakan bahwa Rakhine yang berbatasan langsung dengan Bangaldesh memang rawan konflik.
Tidak hanya aparat kontra kaum muslim Rohingya yang tinggal di sana, tapi juga konflik horizontal antar penduduk.
”Ada juga pembunuhan penduduk muslim oleh penduduk muslim yang lain. Hal itu terjadi jika ada anggota komunitas mereka yang dianggap pro-pemerintah,” paparnya.
Aung San Suu Kyi akhirnya berkomentar tentang situasi etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
- Puluhan Pengungsi Rohingya Dibawa ke Kantor Polres Sukabumi
- 51 Pengungsi Rohingya Sudah Tiba di Langkat
- Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
- Mahfud MD Pastikan Pengungsi Rohingya Tidak Akan Ditampung di Pulau Galang Batam
- 25 Tahun Reformasi, Barikade 98 Dukung Presiden Jokowi Tuntaskan Kejahatan HAM Orde Baru
- Indonesia Pimpin ASEAN, Fadli Zon Punya Saran soal Upaya Akhiri Kekerasan di Myanmar