Ikon-Ikon Seni Jogja setelah sang Maestro Berpulang (2)

Keluarga Affandi Ancang-Ancang Bangun Kos-kosan

Ikon-Ikon Seni Jogja setelah sang Maestro Berpulang (2)
Juki Affandi bersama patung diri Affandi di museum peninggalan sang ayah di Jalan Laksda Adisucipto, Jogja. Foto: Hermitianta/Radar Jogja/JPNN
Bapak ekspresionisme Indonesia. Begitu julukan untuk sang maestro Affandi. Kini jejaknya bisa dilihat tak hanya pada sejarah seni rupa, tapi juga pada bangunan yang berdiri kukuh di Jalan Laksda Adisucipto, Jogja. Sebuah peninggalan berharga bagi anak cucunya. Tapi, sampai kapan?

 

ERWAN W - ANNISA A, Jogja
 

TIGA ruang galeri, sebuah studio lukis, perpustakaan, kolam renang, dan sebuah kafe yang berdiri di atas lahan 3.500 meter persegi pagi itu masih sepi. Hanya terlihat beberapa orang berseragam yang hilir mudik dari satu galeri ke galeri lain. Ada juga yang sedang membersihkan kolam renang yang berada di depan. Seorang lagi tampak sibuk menyiapkan bahan-bahan makanan di Cafe Loteng.

Hampir 19 tahun sejak Affandi meninggal, museum yang dulu menjadi galeri lukis itu tetap bertahan. Disambut angin pagi yang sejuk, Radar Jogja (Jawa Pos Group)  diterima direktur museum yang sekaligus anak almarhum Affandi, Juki Affandi, di Cafe Loteng.

Sejak Affandi meninggal, tanggung jawab atas museum yang dulu juga menjadi tempat tinggal Affandi itu otomatis jatuh ke tangan anak cucunya. Juki adalah anak Rubiyem, istri kedua Affandi. Dia mendapat tugas mengatur segala urusan manajemen museum bersama anggota keluarga yang lain. Misalnya, Kartika Affandi, putri pertama dari istri pertama Affandi (Maryati), Helfi Dirix dan Selarti Venezia (cucu Affandi), dan Luciana E.M., menantu Affandi.

Bapak ekspresionisme Indonesia. Begitu julukan untuk sang maestro Affandi. Kini jejaknya bisa dilihat tak hanya pada sejarah seni rupa, tapi juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News