Ikon-Ikon Seni Jogja setelah sang Maestro Berpulang (3-Habis)

Di Tangan Pesulap, Warisan Itu Hidupi 100 Karyawan

Ikon-Ikon Seni Jogja setelah sang Maestro Berpulang (3-Habis)
Ikon-Ikon Seni Jogja setelah sang Maestro Berpulang (3-Habis)
Bagi pengunjung yang ingin menikmati lukisan-lukisan dan kriya karya Saptohoedojo, Shika menempatkannya di dinding-dinding restoran (kafe)-nya. ''Kalau yang di belakang rumah tadi, itu karya-karya saya. Kalau ini, khusus karya Papi (Saptohoedojo),'' kata Shika sambil menunjuk karya yang dipajang di sekeliling dinding kafe.

Agar galerinya tetap hidup dan para karyawannya tetap bisa bekerja, Shika aktif mengembangkan diri serta gencar berpromosi lewat website. Dia menganggap internet merupakan cara promosi yang efektif, cepat, dan global. Selain itu, dia terus melakukan berbagai terobosan yang unik agar warisan sang ayah tersebut eksis. ''Berusaha keluar dari kotak dan jangan pernah berhenti belajar,'' tegasnya. (el)

Semasa hidupnya, Saptohoedojo dikenal sebagai seniman serbabisa. Selain menekuni seni lukis, dia memelopori Desa ''Gerabah'' Kasongan. Tokoh itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News