Ikut MIDE 2017, Kemenpar Berpeluang Boyong Ratusan Ribu Divers Malaysia
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Menpar Arief Yahya percaya diri jika bercerita soal underwater Indonesia. Raja Ampat dan Labuan Bajo, nomor satu dan dua untuk snorkel site di dunia, mengalahkan Kepulauan Galapagos di Amerika Latin, Okinawa Jepang, Cebu Filipina, Langkawi Malaysia, Maldive maupun Laut Merah Arab Saudi.
Itulah yang membuat, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga pede berada di tengah-tengah perhelatan MIDE 2017 di Dewan Tun Razak Hall 1 Putra World Trade Centre Kuala lumpur, Malaysia. Itu karena, perhelatan yang digelar dari tanggal 12 hingga 14 Mei 2017 tersebut berpotensi mendatangkan wisawatawan mancanegara yang punya hobi diving di Negri Jiran tersebut.
"Masyarakat Malaysia yang memilik lisensi divers mencapai ratusan ribu orang, tepatnya sudah tembus angka 200 ribu divers. Selain itu kami memprediksi semua penggemar divers akan datang semua di acara ini," ujar Presiden Of Malaysia Scuba Diving Association Dato Fazli Mokhtar dalam acara pembukaan MIDE 2017.
Dalam acara pembukaan, Indonesia mendapatkan penghargaan dengan memberikan opening speech yang dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani.
Selain itu hadir juga Deputi Minister of Ministry of Tourism and Culture Malaysia YB Datuk Mas Ermieyati Binti Samsudin, Director of Asiaevents Exsic and Organizer for Mide 2017 Thayalan Kennedy.
YB Datuk Mas Ermieyati Binti Samsudin saat pidato di acara pembukaan mengatakan, bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah ikut memeriahkan acara para penggemar khusus ini. "Bu Rizki adalah sahabat saya, Indonesia adalah sahabat kita. Terima kasih Indonesia yang ikut dengan booth yang besar dan membawa industri yang banyak," ujar Ermieyati.
Lebih lanjut Ermieyati mengatakan, perkembangan pameran MIDE 2017 memang berkembang sangat signifikan. Pada tahun lalu, pameran yang lebih mengedepankan pemandangan alam bawah laut ini jauh berbeda dengan tahun sekarang. "Saat pelaksanaan pertama hanya diikuti oleh 40 booth, sedangkan sekarang sudah tembus 200 lebih booth yang ikut, ini perkembangan yang sangat baik, tentunya pengunjungnya juga bertambah,"ujar Ermieyati.
Dalam acara ini destinasi alam bawah laut Indonesia itu semakin dieksplorasi, semakin banyak keistimewaan tersembunyi dan semakin sulit tertandingi di jagat underwater world. Satu demi satu akan dipamerkan di MIDE 2017.
Menpar Arief Yahya percaya diri jika bercerita soal underwater Indonesia. Raja Ampat dan Labuan Bajo, nomor satu dan dua untuk snorkel site di dunia,
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!