Ikut MIDE 2017, Kemenpar Berpeluang Boyong Ratusan Ribu Divers Malaysia
Kemenpar memfasilitasi industri yang bergerak di pasar wisata bahari, terutama dari destinasi yang menggarap keindahan bawah laut.
”Di pameran ini kami akan menawarkan destinasi yang memiliki berbagai terumbu karang, ikan dan makhluk bawah laut lainnya, dan menonjolkan coral triangle area yang sudah sangat terkenal. Kita memang juara dalam urusan kekayaan bawah laut Indonesia,” ujar Rizki Handayani.
Kemenpar tebar pesona di pavilion Indonesia berada di Hall 1 Dewan Tun Razak, PWTC No. Booth 901-910 (90 sqm). Kementerian di bawah Komando Arief Yahya itu memfasilitasi 20 industri potensial dari 12 destinasi diving yang ada di Indonesia.
Sekretaris Tim Percepatan Bahari Ratna Suranti menambahkan, semua elemen terkait yang ada di tanah air harus siap menerima wisatawan yang punya hobi dive ini.
"Terutama mempersiapkan dive operator, karena tour operator itu biasanya tetap mencari dive operator. Dive operator harus tetap ada dan tetap terdata serta dikelola dengan profesional," kata Ratna yang juga diver itu. Wajar saja jika Ratna setia mendampingi Booth Wonderful Indonesia sejak buka hingga tutup tersebut.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, ada sepuluh destinasi prioritas pengembangan destinasi kelautan yang akan dikembangkan oleh Kemenpar, di antaranya adalah Bali, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Alor (Nusa Tenggara Timur), Derawan (Kalimantan Timur), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Ambon (Maluku), dan Raja Ampat (Papua Barat).
Menpar Arief menargetkan pada tahun 2017 Wisatawan Mancanegara (Wisman) sebanyak 15 juta Wisman. Mantan Direktur Utama Telkom itu menyadari potensi bahari republik ini tidak terkalahkan dibandingkan dengan belahan dunia manapun.
Memang selama ini, potensi bahari belum dioptomalisasi. Sedangkan, keindahan bahari itu punya daya dongkrak yang luar biasa. "Tujuh dari sepuluh destinasi prioritas atau Bali Bali baru didesain untuk wisata bahari. Punya pantai, bawah laut dan antarpulau yang bagus," ungkap pria asli Banyuwangi itu.
Menpar Arief Yahya percaya diri jika bercerita soal underwater Indonesia. Raja Ampat dan Labuan Bajo, nomor satu dan dua untuk snorkel site di dunia,
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!