Ikut SBY ke Luar Negeri, Vokalis Century Dituding Telah Terkooptasi
Jumat, 28 September 2012 – 20:40 WIB
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI yang dikenal getol mengungkap skandal cessie Bank bali itu mengatakan, belakangan penguasa negeri ini memang kembali terusik soal Century, terutama pascapemanggilan Jusuf Kalla dan Antasari Azhar oleh Tim Pengawas (Timwas) Century. Menurut Noorsy, jika para vokalis kasus Century tidak bisa dikooptasi maka pilihan selanjutnya adalah dibunuh karakternya.
Baca Juga:
"Kalau tidak bisa dikooptasi ya dibunuh karakternya. Kesaksian Antasari dan JK di depan Timwas Century yang direspon oleh Sekretaris Kabinet Dipo Alam dengan menyerahkan rekaman pertemuan 9 Oktober 2008 di Istana ke KPK, menunjukkan betapa terganggunya reputasi dan kredibilitas penguasa saat ini," ulas Noorsy.
Dikatakannya pula, jika sampai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memenuhi janjinya untuk menaikkan kasus Century ke tahap penyidikan dengan diikuti penetapan tersangkanya maka wajah penguasa saat ini akan semakin tercoreng. "Publik akan mendapat pesan bahwa penguasa memang telah melakukan tindakan tidak terpuji dan mengandung pidana korupsi," katanya.
Noorsy pun mengingatkan para vokalis kasus Century untuk mampu bertahan dari godaan dan serangan pihak-pihak yang berseberangan. "Jika secara personal tidak kuat sikap, pikiran dan tindakannya, maka kooptasi berlangsung," pungkasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Keikutsertaan salah satu inisator pengungkapan kasus Century, Chandra Tirta Wijaya dalam rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers