Ikut Seleksi Calon Anggota BPK, Misbakhun Tegaskan Loyalitas untuk Negara
Lebih lanjut Misbakhun menegaskan bahwa BPK bekerja secara kolektif dan tidak bisa berdasarkan kepentingan individu.
Ia pun mengaskan komitmennya untuk berkontribusi positif dalam penguatan kelembagaan BPK sesuai dengan harapan masyarakat dan tujuan negara yang tecermin dalam konstitusi.
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu juga menyinggung predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh BPK.
Menurut Misbakhun, di balik setiap penilaian tersebut ada tujuan untuk memperbaiki tata kelola, tanggung jawab, dan keterbukaan dalam pemerintahan.
Misbakhun menegaskan setiap pelanggaran yang bersifat fraud (kejahatan) harus ditindak tegas. “Kejahatan tidak boleh dibiarkan,” katanya.
Misbakhun menambahkan dalam setiap penilaian BPK juga ada tujuan bernegara. “Itu semua menjadi bagian yang inheren dalam konstitusi dasar kita yang semua menjadi cita-cita seluruh anak bangsa untuk mewujudkannya,” tuturnya.
Dalam fit and proper test tersebut, anggota Komisi XI DPR Zulfikar Arse Sadikin menanyakan motivasi Misbakhun mengikuti seleksi calon anggota BPK.
Zulfikar yang juga politikus Partai Golkar perlu bertanya soal itu karena Misbakhun yang sudah terpilih lagi sebagai anggota DPR hasil Pemilu 2024 juga mau menjadi calon anggota BPK.
Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Mukhamad Misbakhun telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi XI DPR RI, Senin (2/9/2024).
- Ikut Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Anggota BPK, Misbakhun Singgung Asta Cita Prabowo Subianto
- Daftar 10 Besar Calon Anggota BPK Versi DPD, Misbakhun Peringkat Pertama
- Ikut Seleksi Calon Anggota BPK RI, Misbakhun Singgung Program Asta Cita Prabowo-Gibran
- Porsi Dana Transfer ke Daerah Menurun, Misbakhun Ingin BPK Ingatkan Pemerintah
- Pengamat: Politikus yang Ikut Seleksi Calon Anggota BPK Berpotensi Konflik Kepentingan
- Anggota BPK Berlatar Belakang Politikus Dianggap Rawan Dilobi