Ikut Ujian, Napi 63 Tahun Ingin Bisa Lulus SD
jpnn.com, SURABAYA - Mustofa menjadi pusat perhatian saat pelaksanaan ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) paket A lalu. Narapidana (napi) Lapas Kelas I Surabaya (Porong) itu merupakan peserta tertua.
Meski berusia 63 tahun, dia bisa mengerjakan soal matematika dan IPS tanpa kendala.
Bahkan, saat jam ujian belum selesai, lembar jawaban Mustofa sudah dikumpulkan. Dia yakin bisa menjawab semua soal tanpa mengalami kesulitan.
Hanya pelajaran PPKn yang membuatnya bingung. ''Jawabannya hampir sama semua,'' katanya.
Napi kasus narkoba itu tidak sendirian saat ujian. Ada empat napi lain yang mengikuti ujian tersebut. Mereka adalah murid sekolah kejar paket A di dalam penjara.
Para napi itu ikut ujian agar mendapat ijazah setara sekolah dasar (SD). Khusus mereka, ujian dilaksanakan secara manual, tidak memakai sistem ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Para siswa kejar paket A tersebut mengerjakan soal pada lembar jawaban seperti dulu kala.
Menurut data, ada enam peserta ujian kejar paket A. Namun, hanya lima orang yang mengikutinya. Seorang lagi gagal mengikuti ujian karena sudah bebas.
Para narapidana ikut ujian agar mendapat ijazah setara sekolah dasar melalui paket A.
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen
- Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
- 56 Mantan Napi Teroris Ucapkan Ikrar Setia kepada NKRI
- Pilwalkot Bandung: Dandan Riza yang Pernah Terjerat Hukum Ingin Mengabdi untuk Rakyat