Ikut Unjuk Rasa Pro-Kemerdekaan di Papua, 4 WN Australia Dideportasi
Setelah diperiksa lebih lanjut oleh polisi dan imigrasi, keempatnya diperintahkan untuk dideportasi kembali ke Australia.
Baxter, Hellyer dan Cobbold akan terbang dari Bali ke Sydney Senin (2/9/2019) malam, sedangkan Davidson akan diterbangkan pada hari Kamis (5/9/2019).
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan bahwa departemennya "memberikan bantuan konsuler kepada empat warga Australia di Sorong, Indonesia sesuai dengan "Prosedur Layanan Konsuler".
Juru bicara itu mengutip "kebijakan privasi" karena tak bisa memberikan rincian lebih lanjut.
Video: Officers stormed a university dormitory over reports of an Indonesian flag in a gutter. (ABC News)
Pemerintah Indonesia mengirim ribuan pasukan keamanan tambahan ke Papua dan Papua Barat untuk mencoba memadamkan kerusuhan yang sedang berlangsung.
Pada hari Minggu (1/9/2019), Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Jenderal Toto Karnavian, mengklaim adanya "aktor asing" yang terlibat dalam kerusuhan itu.
"Kami tahu kelompok-kelompok [demonstran] ini memiliki hubungan dengan jaringan internasional," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata