Ikuti Pelayaran Perdana Rumah Sakit Terapung Swasta Pertama di Indonesia
Meski Bergoyang-goyang, Operasi Putra Berlangsung Sukses
Minggu, 17 Maret 2013 – 12:48 WIB

PENGABDIAN: dr Lie Dharmawan sesaat setelah mengoperasi pasiennya di RS terapung. Foto: Bayu Putra/Jawa Pos
Pukul 07.15, kapal yang diberi nama Floating Hospital itu bertolak meninggalkan Pelabuhan Muara Baru. Dari area yang airnya hitam pekat dan berminyak serta dipenuhi sampah tersebut, Floating Hospital bergerak ke utara, menuju Kepulauan Seribu. Tepatnya di Pulau Panggang.
Floating Hospital bergerak membelah lautan dengan lambat, kecepatannya hanya 5,8 sampai 6 knot. Untungnya, pagi itu kapal yang dinakhodai Muchtar Muhammad Daud tersebut didukung cuaca yang bersahabat. Laut tampak tenang tak berombak. Angin juga tak berembus kencang.
"Rumah sakit ini dibangun selama empat tahun," tutur Lie sambil menerangkan satu per satu bagian ruangan di kapal.
Pembangunan rumah sakit tersebut harus merombak kapal nelayan yang kemudian dimodifikasi menjadi kapal yang di dalamnya terdapat fasilitas-fasilitas medis. "Saya masih ingat, gagasan pembuatan RS terapung ini muncul pada 28 Maret 2009," tuturnya.
Rumah sakit terapung bukan hal baru di Indonesia. TNI-AL sudah lama memilikinya. Tapi, baru Yayasan doctorSHARE pihak swasta yang pertama menggagas
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu